27-An-Naml

[1]
Taa, siin. Ini ialah ayat-ayat Al-Quran, juga Kitab yang jelas nyata (kandungannya dan kebenarannya), 
[2]
Menjadi hidayah petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman, 
[3]
Iaitu mereka yang tetap mendirikan sembahyang dan memberi zakat, sedang mereka pula percaya dengan yakin akan hari akhirat. 
[4]
Sesungguhnya orang-orang yang tidak percaya kepada hari akhirat, Kami jadikan perbuatan-perbuatan buruk mereka kelihatan baik kepada mereka; oleh itu, tinggalah mereka meraba-raba dalam kesesatan. 
[5]
Merekalah orang-orang yang akan beroleh azab seksa yang buruk (di dunia) dan mereka pula pada hari akhirat adalah orang-orang yang palig rugi. 
[6]
Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) diberikan menyambut dan menerima Al-Quran dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui. 
[7]
(Ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Musa berkata kepada isterinya: "Sesungguhnya aku ada melihat api; aku akan bawakan berita dari situ kepada kamu, atau aku akan bawakan colok api daripadanya, supaya kamu dapat memanaskan diri. 
[8]
Maka apabila ia sampai ke tempat api itu, (kedengaran) ia diseru: "Berkat yang melimpah-limpah kepada orang yang berada dekat api ini dan sesiapa yang ada (di daerah) sekelilingnya; dan Maha Sucilah Allah Tuhan sekalian alam. 
[9]
"Wahai Musa, sesungguhnya Akulah Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. 
[10]
Dan (sekarang) campakkanlah tongkatmu. Maka apabila ia melihat tongkatnya itu (menjadi seekor ular besar) bergerak cepat tangkas, seolah-olah seekor ular kecil, berpalinglah dia melarikan diri dan tidak menoleh lagi. (Lalu ia diseru): " Wahai Musa, janganlah takut, sesungguhnya Rasul-rasul itu semasa mengadapku (menerima wahyu), tidak sepatutnya merasa takut, 
[11]
"Tetapi sesiapa yang berbuat salah, kemudian ia mengubahnya dengan melakukan kebaikan sesudah berbuat salah, maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. 
[12]
"Dan masukkanlah tanganmu melalui belahan dada bajumu, nescaya keluarlah ia putih bersinar-sinar dengan tidak ada cacat (ini ialah) di antara sembilan mukjizat (yang membuktikan kebenaranmu), untuk dibawa kepada Firaun dan kaumnya; sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik - derhaka. 
[13]
Maka ketika keterangan-keterangan mukjizat Kami sampai kepada Firan dan kaumnya dengan jelas nyata, berkatalah mereka: " ini adalah sihir yang terang nyata!" 
[14]
Dan mereka mengingkarinya secara zalim dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini kebenarannya. Oleh itu, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerosakan. 
[15]
Dan sesungguhnya kami telah mengurniakan ilmu pengetahuan kepada Nabi Daud dan Nabi Sulaiman; dan mereka berdua bersyukur dengan berkata: "Segala puji tertentu bagi Allah yang dengan limpah kurniaNya memberi kami kelebihan mengatasi kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman". 
[16]
Dan Nabi Sulaiman mewarisi (pangkat kenabian dan kerajaan) Nabi Daud; dan (setelah itu) Nabi Sulaiman berkata: "Wahai umat manusia, kami telah diajar mengerti bahasa pertuturan burung, dan kami telah diberikan serba sedikit dari tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan); sesungguhnya yang demikian ini adalah limpah kurnia (dari Allah) yang jelas nyata". 
[17]
Dan dihimpunkan bagi Nabi Sulaiman bala tenteranya, dari jin dan manusia serta burung; lalu mereka dijaga serta diatur keadaan dan perjalanan masing-masing. 
[18]
(Maralah angkatan itu) hingga apabila mereka sampai ke "Waadin-Naml", berkatalah seekor semut: "Wahai sekalian semut, masuklah ke sarang kamu masing-masing, jangan Sulaiman dan tenteranya memijak serta membinasakan kamu, sedang mereka tidak menyedari". 
[19]
Maka tersenyumlah Nabi Sulaiman mendengar kata-kata semut itu, dan berdoa dengan berkata:" Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatMu yang Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan masukkanlah daku - dengan limpah rahmatMu - dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh". 
[20]
Dan (setelah itu) Nabi Sulaiman memeriksa kumpulan burung (yang turut serta dalam tenteranya) lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat burung belatuk? Adakah ia dari mereka yang tidak hadir? 
[21]
"Demi sesungguhnya! Aku akan menyeksanya dengan seksa yang seberat-beratnya, atau aku akan menyembelihnya, kecuali ia membawa kepadaku alasan yang terang nyata (yang membuktikan sebab-sebab ia tidak hadir)". 
[22]
Burung belatuk itu tidak lama ghaibnya selepas itu, lalu datang sambil berkata (kepada Nabi Sulaiman): "Aku dapat mengetahui secara meliputi akan perkara yang engkau tidak cukup mengetahuinya, dan aku datang kepadamu dari negeri Saba' dengan membawa khabar berita yang diyakini kebenarannya. 
[23]
"Sesungguhnya aku dapati seorang perempuan memerintah mereka dan ia telah diberikan kepadanya (serba sedikit) dari tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan) dan ia pula mempunyai singgahsana yang besar. 
[24]
"Aku dapati raja perempuan itu dan kaumnya sujud kepada matahari dengan meninggalkan ibadat menyembah Allah, dan Syaitan pula memperelokkan pada pandangan mereka perbuatan (syirik) mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (yang benar); oleh itu mereka tidak beroleh petunjuk, - 
[25]
"(Mereka dihalangi oleh Syaitan) supaya mereka tidak sujud menyembah Allah yang mengeluarkan benda yang tersembunyi di langit dan di bumi, dan yang mengetahui apa yang kamu rahsiakan serta apa yang kamu zahirkan. 
[26]
"Allah! - Tiada Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai Arasy yang besar ". 
[27]
Nabi Sulaiman berkata: Kami akan fikirkan dengan sehalus-halusnya, adakah benar apa yang engkau katakan itu, ataupun engkau dari golongan yang berdusta. 
[28]
"Pergilah bawa suratku ini, serta campakkanlah kepada mereka, kemudian berundurlah dari mereka; dalam pada itu perhatikanlah apa tindak balas mereka". 
[29]
(Setelah membaca surat itu), berkatalah raja perempuan negeri Saba': "Wahai ketua-ketua kamu! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sepucuk surat yang mulia. 
[30]
"Sesungguhnya surat itu dari Nabi Sulaiman, dan kandungannya (seperti berikut): `Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani, 
[31]
" `Bahawa janganlah kamu meninggi diri terhadapku, dan datanglah kamu kepadaku dengan menyerah diri (beriman dan mematuhi ajaran ugama Allah). ' " 
[32]
Raja perempuan itu berkata lagi: "Wahai ketua-ketua kaum, berilah penjelasan kepadaku mengenai perkara yang aku hadapi ini; aku tidak pernah memutuskan sesuatu perkara sebelum kamu hadir memberi pendapat dan mempersetujuinya". 
[33]
Mereka menjawab: Kita adalah orang-orang yang kuat gagah dan amat berani merempuh peperangan; dan perkara itu (walau bagaimanapun) terserahlah kepadamu; oleh itu fikirkanlah apa yang engkau hendak perintahkan. 
[34]
Raja perempuan itu berkata: "Sesungguhnya raja-raja, apabila masuk ke sebuah negeri, mereka merosakkannya, dan mereka menjadikan penduduknya yang mulia hina-dina; dan sedemikian itulah mereka akan lakukan. 
[35]
"Dan bahawa aku hendak menghantarkan hadiah kepada mereka, kemudian aku akan menunggu, apakah balasan yang akan dibawa balik oleh utusan-utusan kita" 
[36]
Maka apabila (utusan pembawa hadiah itu) datang mengadap Nabi Sulaiman, berkatalah Nabi Sulaiman (kepadanya): "Tidaklah patut kamu memberikan kepadaku pemberian harta-benda, kerana apa yang telah diberikan Allah kepadaku lebih baik dari apa yang telah diberikanNya kepada kamu; (bukan aku yang memandang kepada pemberian hadiah) bahkan kamulah yang bergembira dengan hanya kekayaan yang dihadiahkan kepada kamu (atau yang kamu hadiahkan dengan perasaan megah). 
[37]
"Kembalilah kepada mereka, (jika mereka tidak juga mahu beriman) maka demi sesungguhnya Kami akan mendatangi mereka dengan angkatan tentera yang mereka tidak terdaya menentangnya, dan kami akan mengeluarkan mereka dari negeri Saba' dengan keadaan hina, menjadi orang-orang tawanan." 
[38]
Nabi Sulaiman berkata pula (kepada golongan bijak pandainya): "Wahai pegawai-pegawaiku, siapakah di antara kamu yang dapat membawa kepadaku singgahsananya sebelum mereka datang mengadapku dalam keadaan berserah diri memeluk Islam?" 
[39]
Berkatalah Ifrit dari golongan jin: "Aku akan membawakannya kepadamu sebelum engkau bangun dari tempat dudukmu, dan sesungguhnya aku amatlah kuat gagah untuk membawanya, lagi amanah". 
[40]
Berkata pula seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari Kitab Allah: "Aku akan membawakannya kepadamu dalam sekelip mata!" Setelah Nabi Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di sisinya, berkatalah ia: "Ini ialah dari limpah kurnia Tuhanku, untuk mengujiku adakah aku bersyukur atau aku tidak mengenangkan nikmat pemberianNya. Dan (sebenarnya) sesiapa yang bersyukur maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah". 
[41]
Nabi Sulaiman berkata pula (kepada orang-orangnya): "Ubahkanlah keadaan singgahsananya itu, supaya kita melihat adakah ia dapat mencapai pengetahuan yang sebenar (untuk mengenal singgahsananya itu) atau ia termasuk dalam golongan yang tidak dapat mencapai pengetahuan yang demikian". 
[42]
Maka ketika ia datang mengadap, Nabi Sulaiman bertanya kepadanya: Serupa inikah singahsanamu?" Ia menjawab: "Boleh jadi inilah dia; dan kami telah diberikan ilmu pengetahuan sebelum berlakunya (mukjizat) ini, dan kami pula adalah tetap berserah diri (menjunjung perintah Allah)". 
[43]
Dan ia dihalangi (daripada memeluk Islam pada masa yang lalu): apa yang ia pernah menyembahnya (dari benda-benda) yang lain dari Allah; sesungguhnya adalah ia (pada masa itu) dari puak yang kafir. 
[44]
(Setelah itu) dikatakan kepadanya: "Dipersilakan masuk ke dalam istana ini." Maka ketika ia melihatnya, disangkanya halaman istana itu sebuah kolam air, serta dia pun menyingsingkan pakaian dari dua betisnya. Nabi Sulaiman berkata: "Sebenarnya ini adalah sebuah istana yang diperbuat licin berkilat dari kaca". (Mendengar yang demikian), Balqis berdoa: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri dan (sekarang aku menegaskan bahawa) aku berserah diri memeluk Islam bersama-sama Nabi Sulaiman, kepada Allah Tuhan sekalian alam ". 
[45]
Dan demi sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada kaum Thamud, saudara mereka Nabi Soleh (menyeru mereka dengan berkata): "Sembahlah kamu akan Allah!" Maka tiba-tiba mereka menjadi dua puak (mukmin dan kafir) yang berbalah. 
[46]
Nabi Soleh berkata (kepada puak kafir): "Wahai kaumku, mengapa kamu segerakan kufur ingkar yang mendatangkan keburukan kepada kamu, (tidak) mendahulukan iman yang mendatangkan kebaikan kepada kamu? Alangkah baiknya kalau kamu memohon ampun kepada Allah supaya kamu diberi rahmat." 
[47]
Mereka menjawab: "Kami merasa nahas dan malang dengan sebabmu, dan juga dengan sebab pengikut-pengikutmu!" Nabi Soleh berkata: Perkara yang menyebabkan baik dan malang kamu adalah di sisi Allah (dan Dia lah yang menentukannya, bukannya aku), sebenarnya kamu adalah kaum yang disesatkan (oleh hawa nafsu)". 
[48]
Dan di bandar (tempat tinggal kaum Thamud) itu, ada sembilan orang yang semata-mata melakukan kerosakan di bumi (dengan berbagai-bagai maksiat) dan tidak melakukan kebaikan sedikitpun. 
[49]
Mereka berkata (sesama sendiri): "Hendaklah kamu masing-masing bersumpah dengan nama Allah, bahawa sesungguhnya kita akan membunuh Soleh dan pengikut-pengikutnya secara mengejut pada waktu malam, kemudian kita akan berkata kepada warisnya: ` Kami tidak hadir (di tempat) pembunuhan (Soleh apalagi membunuhnya atau membunuh) pengikut-pengikutnya, dan sesungguhnya kami adalah berkata benar '. " 
[50]
Dan (dengan demikian) mereka telah merancangkan rancangan jahat, dan Kami pula rancangkan balasannya dengan seburuk-buruk balasan, sedang mereka tidak menyedarinya. 
[51]
Maka lihatlah bagaimana akibat rancangan jahat mereka, iaitu Kami telah hancurkan mereka dan kaum mereka semuanya. 
[52]
Kesudahannya rumah-rumah mereka itu telah runtuh ranap, dengan sebab mereka berlaku zalim; sesungguhnya kejadian yang demikian mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang mahu mengetahui (akan sebab dan musababnya). 
[53]
Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman, serta yang selalu bertaqwa. 
[54]
Dan Nabi Lut juga (Kami utuskan); (ingatlah peristiwanya) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Patutkah kamu melakukan perbuatan yang keji sedang kamu nampak kejinya? 
[55]
"Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki, bukan perempuan, kerana memuaskan nafsu syahwat kamu. (Perbuatan kamu itu amatlah keji) bahkan kamu kaum yang jahil (yang tidak mengetahui akan akibatnya)". 
[56]
Maka kaumnya tidak menjawab selain dari berkata: usirlah Lut dan pengikut-pengikutnya dari bandar kamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mendakwakan dirinya bersih suci ". 
[57]
Lalu Kami selamatkan Nabi Lut dan keluarganya serta pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya, Kami takdirkan dia menjadi dari golongan yang tertinggal dalam azab. 
[58]
Dan Kami hujani mereka dengan hujan yang membinasakan, maka amatlah buruknya hujan azab yang menimpa orang-orang yang telah diberi amaran. 
[59]
Katakanlah (wahai Muhammad): "Segala puji tertentu bagi Allah dan selamat sejahtera kepada hamba-hambaNya (Nabi-nabi) yang dipilihNya. Manakah yang lebih baik? - Allah (yang demikian kekuasaanNya) atau benda-benda yang mereka jadikan sekutu-sekutu bagiNya? 
[60]
Bahkan siapakah yang telah mencipta langit dan bumi, dan menurunkan hujan dari langit untuk kamu? Lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman kebun-kebun (yang menghijau subur) dengan indahnya, yang kamu tidak dapat dan tidak berkuasa menumbuhkan pohon-pohonnya. Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan mereka (yang musyrik itu) adalah kaum yang menyeleweng dari kebenaran (tauhid). 
[61]
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi tempat penetapan dan telah menjadikan sungai-sungai di antara bahagian-bahagiannya dan telah menjadikan untuknya gunung-ganang yang menetapnya; dan juga telah menjadikan di antara dua laut (yang masin dan yang tawar) sekatan (semula jadi) yang memisahnya? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan kebanyakan mereka (yang musyrik itu) tidak mengetahui. 
[62]
Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang menderita apabila ia berdoa kepadaNya, dan yang menghapuskan kesusahan, serta menjadikan kamu pengganti (umat-umat yang telah lalu) mendiami dan menguasai bumi? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? Amat sedikit di antara kamu yang mengingati (nikmat Allah itu). 
[63]
Atau siapakah yang menunjukkan jalan kepada kamu dalam gelap-gelita darat dan laut, dan yang menghantarkan angin sebagai pembawa berita yang mengembirakan sebelum kedatangan rahmatNya? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? Maha Tinggilah keadaan Allah dari apa yang mereka sekutukan denganNya. 
[64]
Atau siapakah yang memulakan kejadian sekalian makhluk, kemudian dia mengembalikannya (hidup semula sesudah matinya). dan siapakah yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? Katakanlah (wahai Muhammad): "Bawalah kemari keterangan-keterangan kamu, jika betul kamu orang-orang yang benar ". 
[65]
Katakanlah lagi: Tiada sesiapapun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib melainkan Allah!" Dan tiadalah mereka menyedari bilakah masing-masing akan dibangkitkan hidup semula (sesudah mati). 
[66]
Bahkan mereka (yang kafir) telah berkali-kali mengetahui tentang hari akhirat (tetapi mereka tidak meyakininya), bahkan mereka berada dalam syak mengenainya; bahkan matahati mereka buta langsung daripada memikirkannya. 
[67]
Dan orang-orang yang kafir berkata: "Adakah sesudah kami menjadi tanah, dan juga datuk nenek kami, adakah kami semua akan dikeluarkan dari kubur (hidup semula)? 
[68]
"Demi sesungguhnya, kami telah dijanjikan dengan perkara ini, kami dan juga datuk nenek kami dahulu; ini hanyalah cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala". 
[69]
Katakanlah (wahai Muhammad): "Mengembaralah kamu di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana buruknya kesudahan orang-orang yang berdosa itu". 
[70]
Dan janganlah engkau berdukacita terhadap (keingkaran) mereka (yang kafir itu,) dan janganlah engkau resah-gelisah disebabkan tipu daya yang mereka lakukan. 
[71]
Dan mereka bertanya: "Bilakah berlakunya azab yang telah dijanjikan itu, jika betul kamu orang-orang yang benar?" 
[72]
Katakanlah (wahai Muhammad): "Dipercayai tidak lama lagi akan datang kepada kamu sebahagian dari azab yang kamu minta disegerakan itu". 
[73]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad) sentiasa melimpah-ruah kurniaNya kepada umat manusia seluruhnya tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur. 
[74]
Dan sesungguhnya Tuhanmu sedia mengetahui apa yang terpendam dalam hati mereka dan apa yang mereka nyatakan (dengan tutur kata dan perbuatan). 
[75]
Dan tiada sesuatu perkara yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan tertulis dalam Kitab yang terang nyata. 
[76]
Sesungguhnya Al-Quran ini menceritakan kepada Bani lsrail (perkara yang sebenar-benarnya) mengenai kebanyakan (hal-hal ugama) yang mereka berselisihan padanya. 
[77]
Dan sesungguhnya Al-Quran itu menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. 
[78]
Sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad) akan memutuskan di antara mereka dengan hukumNya, dan Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui. 
[79]
Oleh itu, berserahlah kepada Allah, sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran yang jelas nyata. 
[80]
Sesungguhnya engkau tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati (hatinya) itu menerima ajaranmu, dan tidak dapat menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar seruanmu, apabila mereka berundur ke belakang (disebabkan keingkarannya). 
[81]
Dan engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta supaya menjauhi kesesatan mereka; engkau tidak dapat memperdengarkan (seruanmu itu) melainkan kepada orang-orang yang sanggup beriman akan ayat-ayat keterangan Kami, kerana mereka orang-orang yang berserah diri dengan ikhlas. 
[82]
Dan apabila sampai masa berlakunya hukuman atas manusia, Kami keluarkan untuk mereka sejenis binatang dari bumi, yang akan menyatakan kepada mereka, bahawa manusia telah tidak meyakini ayat-ayat keterangan dan pengajaran Kami. 
[83]
Dan (ingatlah) hari Kami himpunkan dari tiap-tiap umat sekumpulan besar orang-orang yang mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, lalu mereka dijaga serta diatur keadaan dan perjalanan masing-masing. 
[84]
Sehingga apabila mereka datang (ke tempat pengadilan), Allah Taala berfirman: "Adakah kamu mendustakan ayat-ayat keteranganKu dengan tidak lebih dahulu kamu mengetahuinya secara meliputi? Atau apakah yang kamu telah lakukan?" 
[85]
Dan jatuhlah hukuman atas mereka (dengan azab) disebabkan kezaliman mereka (berlaku kufur ingkar), lalu mereka diam membisu. 
[86]
Tidakkah mereka memerhatikan bahawa Kami telah menjadikan malam untuk mereka berehat padanya, dan menjadikan siang terang-benderang? Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. 
[87]
Dan (ingatkanlah) hari di tiup sangkakala, lalu terkejutlah - gerun gementar - makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali mereka yang dikekhendaki Allah; dan kesemuanya akan datang kepadaNya dengan keadaan tunduk patuh. 
[88]
Dan engkau melihat gunung-ganang, engkau menyangkanya tetap membeku, padahal ia bergerak cepat seperti bergeraknya awan; (demikianlah) perbuatan Allah yang telah membuat tiap - tiap sesuatu dengan serapi-rapi dan sebaik-baiknya; sesungguhnya Ia Amat mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu lakukan. 
[89]
Sesiapa yang datang membawa amal kebajikan (yang telah dikerjakannya) maka ia akan beroleh balasan yang lebih baik daripadanya, dan mereka akan beroleh aman sentosa daripada kejadian-kejadian yang mengerikan pada hari kiamat itu. 
[90]
Dan sesiapa yang datang membawa amal jahat (yang telah dikerjakannya) maka sudah tentu mereka akan ditumuskan mukanya ke dalam api neraka, (sambil dikatakan kepada mereka): "Kamu tidak diberi melainkan balasan apa yang kamu telah lakukan". 
[91]
(Katakanlah wahai Muhammad):" Aku hanyalah diperintahkan supaya menyembah Allah Tuhan negeri (Makkah) ini yang telah menjadikannya suci lagi dihormati dan yang menguasai segala-galanya; dan aku diperintahkan supaya tetap menjadi dari orang-orang Islam (yang menyerah diri bulat-bulat kepadaNya), - 
[92]
"Dan supaya aku sentiasa membaca Al-Quran". Oleh itu, sesiapa yang menurut petunjuk (Al-Quran dan beramal dengannya) maka faedah perbuatannya itu akan terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang sesat, maka katakanlah kepadanya: "Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi amaran". 
[93]
Dan katakanlah (wahai Muhammad): "Segala puji tertentu bagi Allah (yang melimpahkan nikmat-nikmatNya yang tidak terhitung), Ia akan memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda kekuasaanNya supaya kamu dapat mengetahuinya (dengan jelas nyata)"; dan Tuhanmu tidaklah lalai akan segala yang kamu lakukan.

Ads

Followers

Click To Support