26-Asy-Syu'araa'

[1]
Taa, Siin, Miim. 
[2]
Ini ialah ayat-ayat Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata. 
[3]
Jangan-jangan pula engkau (wahai Muhammad), membinasakan dirimu dengan menanggung dukacita, kerana mereka tidak menjadi orang-orang yang beriman. 
[4]
Kalau Kami mahu, tentulah Kami akan turunkan kepada mereka satu mukjizat dari langit, yang menjadikan mereka tunduk kepadanya. 
[5]
Dan tidak datang kepada mereka peringatan serta pengajaran yang baharu dari (Allah) Ar-Rahman, melainkan mereka tetap berpaling mengingkarinya. 
[6]
Oleh kerana mereka telah mendustakan Al-Quran, maka sudah tentu akan datang kepada mereka berita-berita (azab) mengenai perkara yang mereka ejek-ejek itu. 
[7]
Masihkah mereka berdegil dan tidak memperhatikan bumi, berapa banyak kami tumbuhkan padanya dari berbagai jenis tanaman yang memberi banyak manfaat? 
[8]
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan dan rahmat pengurniaan Allah); dan (dalam pada itu), kebanyakan mereka tidak juga beriman. 
[9]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad) Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. 
[10]
Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Tuhanmu menyeru Nabi Musa: "Hendaklah engkau mendatangi kaum yang zalim, - 
[11]
"Iaitu kaum Firaun; tidakkah mereka mahu mengawal diri dari kemurkaanKu?" 
[12]
Nabi Musa merayu dengan berkata: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahawa mereka akan mendustakan daku. 
[13]
"Dan akan sempit pula dadaku serta tidak lancar lidahku; oleh itu utuskanlah perintahMu kepada Harun (supaya ia membantuku). 
[14]
"Dan lagi mereka ada mengemukakan satu tuduhan jenayah terhadapku; oleh itu aku takut mereka akan membunuhku". 
[15]
Allah berfirman: "Jangan! Jangan fikir (akan berlaku apa yang engkau bimbangkan itu)! Oleh itu pergilah kamu berdua membawa mukjizat-mukjizat Kami (yang membuktikan kebenaran kamu); sesungguhnya Kami ada bersama-sama kamu: mendengar. 
[16]
"Maka pergilah kamu kepada Firaun, kemudian katakanlah kepadanya: sesungguhnya kami adalah utusan Tuhan sekalian alam. 
[17]
"Menyuruhmu membebaskan kaum Bani Israil mengikut kami". 
[18]
Firaun menjawab: "Bukankah kami telah memeliharamu dalam kalangan kami semasa engkau kanak-kanak yang baharu lahir, serta engkau telah tinggal dalam kalangan kami beberapa tahun dari umurmu? 
[19]
"Dan (bukankah) engkau telah melakukan satu perbuatan (jenayah) yang telah engkau lakukan dan (dengan itu) engkau dari orang-orang yang tidak mengenang budi?" 
[20]
Nabi Musa berkata: "Aku melakukan perbuatan yang demikian sedang aku ketika itu dari orang-orang yang belum mendapat petunjuk. 
[21]
"Lalu aku melarikan diri dari kamu, ketika aku merasa takut kepada kamu; kemudian Tuhanku mengurniakan daku ilmu pengetahuan ugama, dan menjadikan daku seorang RasulNya. 
[22]
"Dan budimu memeliharaku yang engkau bangkit-bangkitkan itu adalah kerana engkau telah bertindak memperhambakan kaum Bani Israil. 
[23]
Firaun berkata (dengan sombongnya): "Dan apa dia Tuhan sekalian alam itu?" 
[24]
Nabi Musa menjawab. "Dia lah yang memiliki dan mentadbirkan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya, - kalaulah kamu mahu mendapat keyakinan dengan berdalil maka inilah jalannya". 
[25]
Firaun berkata kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya: "Tidakkah kamu dengar (apa yang dikatakan olehnya)?" 
[26]
Nabi Musa menegaskan lagi: "Dia lah Tuhan yang memiliki dan memelihara kamu dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu." 
[27]
Firaun berkata (kepada orang-orangnya): "Sebenarnya Rasul yang diutuskan kepada kamu ini, sungguh gila?" 
[28]
Nabi Musa (menerangkan lagi tentang keesaan Allah dan kekuasaanNya dengan) berkata: "Dia lah yang memiliki dan menguasai timur dan barat serta segala yang ada di antara keduanya; kalau kamu orang-orang yang berakal tentulah memahamiNya!" 
[29]
Firaun berkata: "Demi sesungguhnya! Jika engkau menyembah Tuhan yang lain daripadaku, sudah tentu aku akan menjadikan engkau dari orang-orang yang dipenjarakan". 
[30]
Nabi Musa menjawab: "Adakah (engkau akan memenjarakan daku juga) walau pun aku membawa kepadamu sesuatu bukti yang jelas nyata?" 
[31]
Firaun berkata: "Kalau demikian, bawalah bukti itu jika betul engkau dari orang-orang yang benar". 
[32]
Nabi Musa pun mencampakkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkatnya itu menjadi seekor ular yang jelas nyata. 
[33]
Dan ia mengeluarkan tangannya, maka tiba-tiba tangannya menjadi putih (bersinar-sinar) bagi orang-orang yang melihatnya. 
[34]
Firaun berkata kepada ketua-ketua kaum yang ada dikelilingnya: "Sesungguhnya orang ini (Musa) ialah seorang ahli sihir yang mahir. 
[35]
"Ia bertujuan hendak mengeluarkan kamu dari negeri kamu dengan sihirnya, maka apa yang kamu syorkan?" 
[36]
Mereka berkata: "Tangguhkanlah dahulu (sebarang tindakan) terhadapnya dan terhadap saudaranya, serta hantarkanlah ke bandar-bandar (negeri Mesir) orang-orang yang mengumpulkan (ahli-ahli sihir), 
[37]
"Supaya mereka membawa kepadamu segala ahli sihir yang mahir". 
[38]
Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir itu pada satu masa yang ditentukan, pada hari (perayaan) yang termaklum. 
[39]
Dan dikatakan kepada orang ramai: "Berkumpulah kamu semuanya;. 
[40]
"Semoga kita (tetap) mengikut (ugama) ahli-ahli sihir itu kiranya merekalah orang-orang yang menang". 
[41]
Maka ketika ahli-ahli sihir itu datang, berkatalah mereka kepada Firaun: "Benarkah kami akan beroleh upah, kiranya kamilah orang-orang yang menang?" 
[42]
Firaun menjawab: "Benar, (kamu akan mendapatnya) dan sesungguhnya kamu dengan itu akan menjadi dari orang-orang yang dekat kepadaku". 
[43]
Nabi Musa berkata kepada mereka: "Campakkanlah dahulu apa yang kamu hendak campakkan". 
[44]
Lalu mereka mencampakkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka sambil berkata: "Demi kekuasaan Firaun, sesungguhnya sudah tetap kamilah orang-orang yang akan menang". 
[45]
Kemudian Nabi Musa pula mencampakkan tongkatnya, tiba-tiba tongkatnya itu menelan apa yang mereka pura-pura adakan (dengan sihir mereka). 
[46]
Maka (kemenangan Nabi Musa menjadikan) ahli-ahli sihir itu segera merebahkan diri: sujud, 
[47]
Sambil berkata: "Kami beriman kepada Tuhan sekalian alam, 
[48]
"Tuhan Nabi Musa dan Nabi Harun". 
[49]
Firaun berkata: "Patutkah kamu beriman kepadanya sebelum aku izinkan kamu? Sesungguhnya dia lah (Musa) ketua kamu yang mengajar kamu ilmu sihir; oleh itu kamu akan mengetahui kelak (akibatnya). Demi sesungguhnya, aku akan memotong tangan dan kaki kamu dengan bersilang kemudian aku akan memalang kamu semuanya". 
[50]
Mereka menjawab: "(Ugutanmu itu) tidaklah menjadi hal! Sesungguhnya kami (tidak gentar), kerana kepada Tuhan kamilah kembalinya kami. 
[51]
"Sesungguhnya kami amat berharap supaya Tuhan Kami mengampunkan dosa-dosa kami, kerana kamilah orang-orang yang mula-mula beriman (dalam peristiwa ini)". 
[52]
(Allah berfirman): Dan Kami wahyukan kepada Nabi Musa: "Hendaklah engkau membawa hamba-hambaKu (kaummu) keluar pada waktu malam; sesungguhnya kamu akan dikejar (oleh Firaun dan tenteranya)". 
[53]
(Setelah mengetahui keadaan itu) maka Firaun mengutus (orang-orangnya) ke bandar-bandar (negeri Mesir), untuk mengumpulkan (tenteranya), 
[54]
(Sambil berkata kepada mereka): "Sesungguhnya orang-orang (Musa) itu adalah segolongan kecil, 
[55]
"Dan sesungguhnya mereka melakukan perkara yang menyebabkan kita marah;. 
[56]
"Dan sesungguhnya kita sekalian, sentiasa beringat dan berjaga-jaga". 
[57]
Dengan sebab itu maka kami jadikan mereka (Firaun dan tenteranya) keluar meninggalkan kebun-kebun dan matair, 
[58]
Dan juga khazanah-khazanah kekayaan serta tempat tinggal yang mulia. 
[59]
Demikianlah keadaannya; dan Kami jadikan semua peninggalan Firaun dan tenteranya milik Bani Israil sebagai pusaka. 
[60]
Maka Firaun dan tenteranya pun mengejar mereka ketika matahari terbit. 
[61]
Setelah kedua-dua kumpulan itu nampak satu sama lain, berkatalah orang-orang Nabi Musa: "Sesungguhnya kita akan dapat ditawan". 
[62]
Nabi Musa menjawab: "Tidak! Jangan fikir (akan berlaku yang demikian)! Sesungguhnya aku sentiasa disertai oleh Tuhanku (dengan pemuliharaan dan pertolonganNya), Ia akan menunjuk jalan kepadaku". 
[63]
Lalu Kami wahyukan kepada Nabi Musa: "Pukulah laut itu dengan tongkatmu". (Setelah dipukul) maka terbelahlah laut itu (kepada beberapa bahagian), lalu menjadilah air tiap-tiap bahagian yang terbelah itu terangkat seperti gunung yang besar. 
[64]
Dan Kami dekatkan golongan yang lain itu ke situ. 
[65]
Dan Kami selamatkan Nabi Musa serta orang-orang yang bersama dengannya, semuanya. 
[66]
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain (yang mengejarnya). 
[67]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan (dalam pada itu), kebanyakkan mereka tidak juga mahu beriman. 
[68]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. 
[69]
Dan bacakanlah pula kepada mereka perihal Nabi Ibrahim. 
[70]
Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: "Apa yang kamu sembah?" 
[71]
Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala, maka (kerana memuliakannya) kami berkekalan menyembahnya". 
[72]
Nabi Ibrahim bertanya: "Adakah berhala-berhala itu mendengar kamu semasa kamu menyerunya? 
[73]
"Atau mereka dapat memberikan sesuatu yang ada manfaatnya kepada kamu ataupun menimpakan sesuatu bahaya?" 
[74]
Mereka menjawab: "(Tidak satupun!) Bahkan kami dapati datuk nenek kami berbuat demikian". 
[75]
Nabi Ibrahim berkata: "Sudahkah kamu berfikir sehingga nampak gunanya benda-benda yang kamu sembah itu? - 
[76]
"(Yang sekian lama disembah oleh) kamu dan datuk nenek kamu yang dahulu? 
[77]
"(Aku bertanya demikian) kerana sesungguhnya berhala-berhala itu ialah musuhKu, (aku tidak menyembah) melainkan Allah Tuhan sekalian alam; 
[78]
"Tuhan yang menciptakan daku (dari tiada kepada ada), maka Dia lah yang memimpin dan memberi petunjuk kepadaku; 
[79]
"Dan Tuhan yang Dia lah jua memberiku makan dan memberi minum, 
[80]
"Dan apabila aku sakit, maka Dia lah yang menyembuhkan penyakitku; 
[81]
"Dan (Dia lah) yang mematikan daku, kemudian Ia menghidupkan daku; 
[82]
"Dan (Dia lah) yang aku harap-harapkan supaya mengampunkan dosaku pada hari kiamat; 
[83]
"Wahai Tuhanku, berikanlah daku ilmu pengetahuan ugama, dan hubungkanlah daku dengan orang-orang yang soleh; 
[84]
"Dan jadikanlah bagiku sebutan yang baik (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian; 
[85]
"Dan jadikanlah daku dari orang-orang yang mewarisi Syurga Jannatun-Naiim; 
[86]
"Dan ampunkanlah bagi bapaku, kerana sesungguhnya ia adalah dari orang-orang yang sesat; 
[87]
"Dan janganlah engkau hinakan daku pada hari makhluk-makhluk dibangkitkan hidup semula - 
[88]
"Hari yang padanya harta benda dan anak-pinak tidak dapat memberikan pertolongan sesuatu apapun, 
[89]
"Kecuali (harta benda dan anak-pinak) orang-orang yang datang mengadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera (dari syirik dan penyakit munafik); 
[90]
"Dan (pada hari itu) didekatkan Syurga bagi orang-orang yang bertaqwa, 
[91]
"Dan diperlihatkan neraka jelas nyata kepada orang-orang yang sesat; 
[92]
"Serta dikatakan kepada mereka: ` Mana dia benda-benda yang kamu sembah dahulu - 
[93]
` Selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong dirinya sendiri ? ' 
[94]
"Lalu mereka dihumbankan ke dalam neraka dengan tertiarap, jatuh bangun berulang-ulang, - mereka dan orang-orang yang sesat bersama, 
[95]
"Termasuk juga bala tentera iblis semuanya. 
[96]
"Mereka berkata, sambil bertengkar sesama sendiri dalam neraka: 
[97]
" ` Demi Allah! Sesungguhnya kami (semasa di dunia dahulu) adalah di dalam kesesatan yang jelas nyata, 
[98]
" ` Kerana kami menyamakan kamu dengan Tuhan sekalian alam; 
[99]
" ` Dan tiadalah yang menyesatkan kami melainkan golongan yang berdosa. 
[100]
" ` Dengan sebab itu, tiadalah kami beroleh sesiapapun yang memberi pertolongan, 
[101]
" ` Dan tiadalah juga sahabat karib yang bertimbang rasa. 
[102]
" ` Maka alangkah baiknya kalau kami dapat ke dunia sekali lagi, supaya kami menjadi dari orang-orang yang beriman. ' " 
[103]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membukitkan keesaan Allah dan kekuasaanNya); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. 
[104]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha mengasihani. 
[105]
(Demikian juga) kaum Nabi Nuh telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka.) 
[106]
Ketika saudara mereka - Nabi Nuh, berkata kepada mereka: " Hendaknya kamu mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya. 
[107]
"Sesungguhnya aku ini ialah Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu. 
[108]
" Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku. 
[109]
"Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam. 
[110]
"Maka dengan yang demikian, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku". 
[111]
Mereka menjawab: "Patutkah kami percaya kepadamu, sedang engkau semata-mata diikut oleh orang-orang yang rendah (pangkatnya dan hina pekerjaannya)?" 
[112]
Nabi Nuh berkata: "Dan apalah ada kaitannya pengetahuanku dengan (pangkat dan) pekerjaan mereka? 
[113]
"Sebenarnya hitungan amal mereka hanya terserah kepada Tuhanku; kalaulah kamu menyedari dan memahaminya (kamu tidak berkata demikian). 
[114]
"Dan aku tidak akan menghalau orang-orang yang beriman (daripada bercampur-gaul denganku). 
[115]
"Aku ini hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata (kepada semua - tidak kira hina mulia)". 
[116]
Mereka (mengugut dengan) berkata: "Jika engkau tidak mahu berhenti (daripada menyiarkan ugamamu itu) wahai Nuh, sudah tentu engkau akan menjadi dari orang-orang yang direjam!" 
[117]
Nabi Nuh berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhanku! Sesungguhnya kaumku telah mendustakan daku. 
[118]
"Oleh itu, hukumkanlah antaraku dengan mereka, dengan hukuman tegas (yang menegakkan yang benar dan melenyapkan yang salah), serta selamatkanlah daku dan orang-orang yang beriman yang bersama-sama denganku" 
[119]
Maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersama-sama dengannya dalam bahtera yang penuh sarat (dengan berbagai makhluk). 
[120]
Kemudian daripada itu, Kami tenggelamkan golongan (kafir) yang tinggal (tidak turut bersama dalam bahtera). 
[121]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. 
[122]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. 
[123]
(Demikian juga) kaum Aad telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka). 
[124]
Ketika saudara mereka - Nabi Hud, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya. 
[125]
"Sesungguhnya aku ini seorang Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu. 
[126]
"Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku. 
[127]
"Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam. 
[128]
"Patutkah kamu mendirikan pada tiap-tiap tempat yang tinggi bangunan-bangunan yang tersergam, padahal kamu tidak membuatnya dengan sesuatu tujuan yang baik. 
[129]
"Dan kamu pula bersusah payah mendirikan istana-istana dan benteng-benteng yang kukuh dengan harapan hendak kekal hidup selama-lamanya? 
[130]
"Dan apabila kamu memukul atau menyeksa, kamu melakukan yang demikian dengan kejam bengis? 
[131]
"Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah dan taatlah kepadaku. 
[132]
"Dan berbaktilah kamu kepada Allah yang telah menolong kamu dengan pemberian nikmat-nikmatNya yang kamu sedia mengetahuinya. 
[133]
"Diberinya kamu binatang-binatang ternak (yang biak) serta anak-pinak (yang ramai), 
[134]
"Dan taman-taman (yang indah permai) serta matair-matair (yang mengalir). 
[135]
"Sesungguhnya aku takut, (bahawa) kamu akan ditimpa azab seksa hari yang besar (huru-haranya)". 
[136]
Mereka menjawab: "Sama sahaja bagi kami, sama ada engkau beri nasihat pengajaran, atau engkau tidak menjadi dari orang-orang yang memberi nasihat pengajaran. 
[137]
"Segala apa (yang engkau katakan) ini, hanyalah adat kebiasaan orang-orang dahulu-kala, 
[138]
"Dan kami pula tidak akan diseksa". 
[139]
Akhirnya mereka mendustakan Rasul itu, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. 
[140]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. 
[141]
(Demikian juga) kaum Thamud telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka), 
[142]
Ketika saudara mereka - Nabi Soleh, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya. 
[143]
"Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu. 
[144]
"Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku. 
[145]
"Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku), balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam. 
[146]
"Adakah (kamu fikir), bahawa kamu akan dibiarkan sentiasa bersenang-senang dalam nikmat-nikmat yang ada di dunia ini? - 
[147]
"Di dalam taman-taman (yang indah permai), dan matair-matair (yang mengalir), 
[148]
"Dan kebun-kebun tanaman serta pohon-pohon tamar (kurma) yang buah mayangnya halus lembut? 
[149]
"Dan kamu memahat sebahagian dari gunung-ganang sebagai tempat tinggal - dengan bijak dan bersungguh-sungguh? 
[150]
"Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku; 
[151]
"Dan janganlah kamu taati perintah orang-orang yang melampaui batas, - 
[152]
"Iaitu orang-orang yang melakukan kerosakan di bumi dan tidak membuat kebaikan". 
[153]
Mereka menjawab: "Sesungguhnya engkau ini hanyalah salah seorang dari golongan yang kena sihir! 
[154]
"Engkau hanyalah seorang manusia seperti kami; oleh itu, bawakanlah satu tanda (mukjizat) jika betul engkau dari orang-orang yang benar". 
[155]
Nabi Soleh berkata: "Ini adalah seekor unta betina, (di antara cara-cara hidupnya ialah) air kamu hendaklah menjadi bahagian minumnya sehari, dan bahagian kamu sehari, menurut giliran yang tertentu. 
[156]
"Dan janganlah kamu menyentuhnya dengan sesuatu yang menyakitinya; (jika kamu menyakitinya) maka akibatnya kamu akan dibinasakan oleh azab seksa hari yang besar (huru-haranya)". 
[157]
Akhirnya mereka menikam mati unta itu, kemudian mereka menyesal (setelah melihat kedatangan bala bencana). 
[158]
Lalu mereka ditimpa azab yang membinasakan. Sesungguhnya peristiwa yang demikian mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. 
[159]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. 
[160]
(Demikian juga) kaum Nabi Lut telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka). 
[161]
Ketika saudara mereka - Nabi Lut, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya. 
[162]
"Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu. 
[163]
"Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku. 
[164]
"Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam. 
[165]
"Patutkah kamu melakukan hubungan jenis dengan lelaki dari kalangan manusia, 
[166]
"Dan kamu tinggalkan apa yang diciptakan oleh Tuhan kamu untuk kamu (melakukan hubungan yang halal) dari badan isteri-isteri kamu? (Kamu orang-orang yang bersalah) bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas (keinginan kebanyaKan haiwan)!" 
[167]
Mereka menjawab: "Sesungguhnya jika engkau tidak berhenti wahai Lut (daripada mencaci dan menyalahkan kami), nescaya engkau akan diusir keluar!" 
[168]
Nabi Lut berkata: "Sesungguhnya aku dari orang-orang yang bencikan perbuatan kamu yang keji itu". 
[169]
(Nabi Lut berdoa): "Wahai Tuhanku, selamatkanlah daku dan keluarga serta pengikut-pengikutku dari apa yang dilakukan oleh golongan (yang jahat) itu." 
[170]
Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya serta pengikut-pengikutnya - semuanya 
[171]
Kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang kena azab itu. 
[172]
Kemudian Kami hancurkan yang lain (yang menentang Nabi Lut). 
[173]
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (azab yang membinasakan); maka amatlah buruknya hujan azab yang menimpa kaum yang telah diberi amaran. 
[174]
Sesungguhnya peristiwa yang demikian, mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. 
[175]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. 
[176]
(Demikian juga) penduduk "Aikah" telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka). 
[177]
Ketika Nabi Syuaib berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya. 
[178]
"Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu. 
[179]
"Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku. 
[180]
"Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam. 
[181]
"Hendaklah kamu menyempurnakan sukatan cupak-gantang, dan janganlah kamu menjadi golongan yang merugikan orang lain. 
[182]
"Dan timbanglah dengan neraca yang betul timbangannya. 
[183]
"Dan janganlah kamu mengurangi hak-hak orang ramai, dan janganlah kamu bermaharajalela melakukan kerosakan di bumi. 
[184]
"Dan (sebaliknya) berbaktilah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang telah lalu". 
[185]
Mereka menjawab: "Sesungguhnya engkau ini (hai Syuaib) hanyalah salah seorang dari golongan yang kena sihir. 
[186]
"Dan engkau hanyalah seorang manusia seperti kami; dan sesungguhnya kami fikir engkau ini dari orang-orang yang dusta. 
[187]
Oleh itu, gugurkanlah atas kami ketul-ketul (yang membinasakan) dari langit, jika betul engkau dari orang-orang yang benar!" 
[188]
Nabi Syuaib berkata: "Tuhanku lebih mengetahui akan apa yang kamu lakukan". 
[189]
Maka mereka tetap juga mendustakannya, lalu mereka ditimpa azab seksa hari awan mendung; sesungguhnya kejadian itu adalah merupakan azab seksa hari yang amat besar - (huru-haranya). 
[190]
Sesungguhnya peristiwa yang demikian, mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. 
[191]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. 
[192]
Dan sesungguhnya Al-Quran (yang di antara isinya kisah-kisah yang tersebut) adalah diturunkan oleh Allah Tuhan sekalian alam. 
[193]
Ia dibawa turun oleh malaikat Jibril yang amanah. 
[194]
Ke dalam hatimu, supaya engkau (wahai Muhammad) menjadi seorang dari pemberi-pemberi ajaran dan amaran (kepada umat manusia). 
[195]
(Ia diturunkan) dengan bahasa Arab yang fasih serta terang nyata. 
[196]
Dan sesungguhnya Al-Quran (tersebut juga perihalnya dan sebahagian dari pengajaran-pengajarannya) di dalam Kitab-kitab ugama orang-orang yang telah lalu. 
[197]
(Tidakkah mereka yang musyrik sedarkan kebenaran itu) dan tidakkah menjadi satu keterangan kepada mereka bahawa pendita-pendita ugama Bani lsrail mengetahui akan kebenaran Al-Quran itu? 
[198]
Dan sekiranya Kami turunkan Al-Quran kepada setengah orang yang bukan Arab, yang tidak tahu membaca Arab, 
[199]
Kemudian ia (dikurniakan Tuhan dapat) membacakannya kepada mereka, mereka tetap juga tidak mahu percayakan bacaan itu daripada Tuhan. 
[200]
Demikianlah Kami masukkan perasaan (kufur ingkar) itu ke dalam hati orang-orang yang melakukan dosa - tidak percayakan Al-Quran. 
[201]
Mereka tidak beriman kepada Al-Quran sehingga mereka melihat azab yang tidak terperi sakitnya, 
[202]
Lalu azab itu datang menimpa mereka secara mengejut, dengan tidak mereka menyedarinya. 
[203]
Maka (pada saat itu) mereka akan berkata (dengan menyesal): "Dapatkah kiranya kami diberi tempoh?" 
[204]
(Kalaulah demikian keadaan mereka) maka patutkah mereka meminta disegerakan azab Kami? 
[205]
Bagaimana fikiranmu (wahai Muhammad)? Jika Kami berikan mereka menikmati kesenangan bertahun-tahun, 
[206]
Kemudian mereka didatangi azab seksa yang dijanjikan kepada mereka, 
[207]
(Tentulah) kesenangan yang mereka nikmati bertahun-tahun itu tidak dapat memberikan mereka sebarang pertolongan. 
[208]
Dan tiadalah Kami membinasakan mana-mana negeri (yang telah dibinasakan itu), melainkan setelah diutus kepadanya lebih dahulu, Rasul-rasul pemberi amaran. 
[209]
Memperingatkan mereka; dan Kami tidak sekali-kali berlaku zalim. 
[210]
Dan Al-Quran itu pula tidak sekali-kali dibawa turun oleh Syaitan-syaitan. 
[211]
Dan tidak layak bagi Syaitan-syaitan itu berbuat demikian, dan mereka juga tidak akan dapat melakukannya. 
[212]
Sesungguhnya mereka dihalang sama sekali daripada mendengar wahyu yang dibawa oleh Malaikat. 
[213]
Maka janganlah engkau (wahai Muhammad) menyembah tuhan yang lain bersama-sama Allah, akibatnya engkau akan menjadi dari golongan yang dikenakan azab seksa. 
[214]
Dan berilah peringatan serta amaran kepada kaum kerabatmu yang dekat. 
[215]
Dan hendaklah engkau merendah diri kepada pengikut-pengikutmu dari orang-orang yang beriman. 
[216]
Kemudian jika mereka berlaku ingkar kepadamu, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu lakukan!" 
[217]
Dan berserahlah kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani, 
[218]
Yang melihatmu semasa engkau berdiri (mengerjakan sembahyang), 
[219]
Dan (melihat) gerak-gerimu di antara orang-orang yang sujud. 
[220]
Sesungguhnya Dia lah jua yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. 
[221]
Mahukah, Aku khabarkan kepada kamu, kepada siapakah Syaitan-syaitan itu selalu turun? 
[222]
Mereka selalu turun kepada tiap-tiap pendusta yang berdosa, 
[223]
Yang mendengar bersungguh-sungguh (apa yang disampaikan oleh Syaitan-syaitan itu), sedang kebanyakan beritanya adalah dusta. 
[224]
Dan Ahli-ahli syair itu, diturut oleh golongan yang sesat - tidak berketentuan hala. 
[225]
Tidakkah engkau melihat bahawa mereka merayau-rayau dengan tidak berketentuan hala dalam tiap-tiap lembah (khayal dan angan-angan kosong)? 
[226]
Dan bahawa mereka memperkatakan apa yang mereka tidak melakukannya? 
[227]
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh (dari kalangan penyair-penyair itu), dan mereka pula mengingati Allah banyak-banyak, serta mereka membela diri sesudah mereka dianiaya. Dan (ingatlah), orang-orang yang melakukan sebarang kezaliman, akan mengetahui kelak, ke tempat mana, mereka akan kembali.

Ads

Followers

Click To Support